Wednesday, July 20, 2011

Sajak Orang Lapar (Ws Rendra)


kelaparan Adalah burung gagak
yang licik dan hitam
jutaan burung-burung gagak
bagai awan yang hitam

o Allah !
burung gagak menakutkan
dan kelaparan Adalah burung gagak
selalu menakutkan
kelaparan Adalah pemberontakan
adalah penggerak gaib
dari pisau-pisau pembunuhan
yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin

kelaparan Adalah batu-batu karang
di bawah wajah laut yang tidur
adalah mata Air penipuan
adalah pengkhianatan kehormatan

seorang pemuda yang gagah Akan menangis tersedu
melihat bagaimana tangannya sendiri
meletakkan kehormatannya di tanah
karena kelaparan
kelaparan Adalah iblis
kelaparan Adalah iblis yang menawarkan kediktatoran

o Allah !
kelaparan Adalah tangan-tangan hitam
yang memasukkan segenggam tawas
ke dalam perut para miskin

o Allah !
kami berlutut
mata kami Adalah mata Mu
ini juga mulut Mu
ini juga hati Mu
dan ini juga perut Mu
perut Mu lapar, ya Allah
perut Mu menggenggam tawas
dan pecahan-pecahan gelas kaca

o Allah !
betapa indahnya sepiring nasi panas
semangkuk sop dan segelas kopi hitam

o Allah !
kelaparan Adalah burung gagak
jutaan burung gagak
bagai awan yang hitam
menghalang pandangku
ke sorga Mu

Tuesday, July 19, 2011

Sinopsis Novel Laskar Pelangi

Kemiskinan tidak menghalangi semangat anak-anak Belitong untuk sekolah. Terutama sepuluh anak Belitong yang memiliki semangat besar untuk belajar. Sepuluh anak Belitong tersebut adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan Harun. Mereka bersepeluluh kemudian mendapat julukan Laskar Pelangi dari Bu Mus, guru mereka di SD Muhammadiyah. Karena mereka senang melihat pelangi.
Kesepuluh anak-anak Belitong ini sangat beruntung memiliki guru-guru yang perhatian dan memiliki dedikasi tinggi. Beliau adalah Bu Muslimah dan Pak Harfan. Mereka merupakan guru-guru tanpa tanda jasa. Mereka benar-benar mengabdi untuk kemajuan pendidikan di Belitong.
Kemudian kecerdasan anak-anak Belitong ini mulai nampak. Anak yang paling menampakkan kecerdasan dan kesungguhannya dalam belajar adalah Lintang. Ia rela mengayuh sepeda puluhan kilometer untuk menimba ilmu. Keadaan keluarganya juga sangat memrihatinkan. Ayahnya adalah seorang nelayan dan harus menanggung 14 jiwa anggota keluarganya.
Selanjutnya adalah Mahar. Mahar juga memiliki nasib tak sebaik dari Lintang. Berada dalam keluarga serba kekurangan adalah hal biasa bagi anak-anak Belitong. Tetapi semangat dan jiwa seni Mahar nampak di tengah-tengah sepuluh anak laskar pelangi.
Tokoh utama yang menceritakan sepuluh laskar pelangi bernama Ikal. Ia adalah masa kecil pengarang. Ikal sebenarnya juga memiliki kecerdasan serta bakat alam dalam dunia sastra. Sejak itu, Ikal juga mulai merasakan jatuh cinta kepada seorang gadis kecil tionghoa bernama A Ling.
Ketiga anak tersebut pernah mengikuti lomba cerdas cermat untuk mewakili SD Muhammadiyah. Tak pernah disangka mereka bisa menjadi juara dengan mengalahkan SD PN Timah. Guru mereka sangat bangga dengan prestasi yang mereka ukir.
Tetapi kecerdasan Lintang tidak bisa berlanjut karena malapetaka menghampirinya setelah itu. Ayahnya yang pergi berlaut tak kunjung pulang. Kabar dari para nelayan, ayahnya telah hilang di tengah laut. Ia akhirnya menjadi tulang punggung keluarganya dan terpaksa harus berhenti sekolah. Ia sesungguhnya juga berat untuk menerima semua itu. Akan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada pilihan kecuali bekerja untuk menghidupi keluarganya.
Suatu hari Lintang mengirim surat ke SD Muhammadiyah dan menceritakan semua yang telah terjadi. Teman-teman Lintang sangat bersedih karena hal itu. Mereka ingin Lintang tetap bisa sekolah. Tetapi tidak ada yang bisa merubah keadaan dan menolong Lintang agar tetap bertahan sekolah.
Dari sepuluh anak-anak Belitong, hanya Ikal yang bisa melanjutkan sekolah. Sampai pada akhirnya ia melanjutkan kuliah ke Perancis, yaitu di Sorbone University, kampus impiannya sejak kecil.

Eko Widianto.
copyrights@2011.

Thursday, June 9, 2011

SINOPSIS RONGGENG DUKUH PARUK

Rasus bersama temannya bermain dengan Srintil. Srintil menari tayub saat Rasus dengan teman-temannya mengiringi tariannya dengan tembang dan musik. Meskipun suara calung dan gendang tersebut dibuat dari mulut mereka. Srintil menari serupa tarian ronggeng.
Diam-diam Sakarya, kakek Srintil bersama Kartaredja melihat hal tersebut. Sakarya meminta bantuan terhadap Kartaredja yang juga sebagai dukun ronggeng di dukuh paruk untuk membimbing dan menjadikan Srintil menjadi Ronggeng. Mereka juga mengetahui bahwa Ruh Indang telah merasuk ke dalam jiwa Srintil.
Srintil dinobatkan menjadi seorang ronggeng setelah melalui beberapa ritual. Mulai dari mandi di pusara kuburan Ki Secamenggala sampai dengan ritual buka klambu. Ritual terakhir yang harus dilalui seorang calon ronggeng adalah buka klambu. Ia akan menyelenggarakan sayembara terhadap para lelaki yang berani menawarnya paling mahal untuk mendapatkan keperawanannya. Setelah ada seorang lelaki yang mampu memenuhi persyaratannya, maka ia akan memberikan keperawanannya pada lelaki tersebut.
Rasus tidak rela melihat itu. Ia tak rela melihat Srintil melepas kesuciannya begitu saja demi ritual buka klambu untuk menjadi ronggeng yang sesungguhnya. Srintil juga berada di dalam kebimbangan antara ingin menjadi ronggeng yang sesungguhnya dan merasa takut melakukan ritual tersebut. Ritual itu sebenarnya juga amat berat baginya. Akan tetapi akhirnya Srintil memberikan kesuciannya kepada Rasus secara diam-diam tanpa imbalan apapun. Meskipun setelah itu juga ada lelaki yang memenangkan sayembara buka klambu itu.
Srintil akhirnya menjadi ronggeng yang terkenal setelah ritual buka klambu dilaksanakan. Ia menjadi ronggeng yang laris dan menjadi pembicaraan semua orang. Setiap orang memujinya. Ia juga semakin kaya setelah menjadi ronggeng.
Tak kuasa melihat Srintil yang telah menjadi ronggeng, Rasus pindah dari Dukuh Paruk ke Dawuhan. Awalnya ia bekerja menjadi pesuruh di pasar. Tetapi akhirnya ia bekerja bersama para tentara yang bertugas di sana. Rasuspun akhirnya juga diangkat menjadi seorang tentara berkat kejujuran dan kegigihannya.
Setelah menjadi ronggeng, justru Srintil menyadari bahwa ia mencintai Rasus. Ia ingin merasakan kelembutan sentuhan lelaki dan merasa jenuh menjadi ronggeng. Ia mengajak Rasus menikah, tetapi Rasus menolak karena lebih memilih menjadi tentara. Srintil sangat bersedih karena hal tersebut.
Srintil yang sudah mulai merasa jenuh menjadi seorang ronggeng dukuh paruk, sering menolak untuk melayani para lelaki. Bahkan beberapa kali menolak untuk meronggeng. Sebenarnya ia ingin memiliki hidup yang lebih tenang, yaitu memiliki suami dan anak. Memiliki keluarga yang bisa menenteramkan hatinya. Ia juga masih mengharapkan Rasus, seorang lelaki Dukuh Paruk yang kini telah menjadi tentara.
Banyak sekali permasalahan yang mulai membuat Srintil untuk enggan meronggeng. Apalagi ia mulai menemukan Goder yang diangkat menjadi anaknya. Ia sangat memanjakan Goder laiknya anaknya sendiri. Ia semakin teguh untuk berhenti meronggeng dan menciptakan hidup baru. Namun tiba-tiba petaka muncul menghantam dukuh paruk. Dukuh paruk diguncang oleh panas dan liciknya dunia politik. Dukuh paruk dituduh menjadi anggota partai komunis setelah terlibat dengan oknum partai tersebut. Dengan segala kebodohan yang dimiliki dukuh paruk, Srintil bersama beberapa masyarakat dukuh paruk lainnya ditahan.
Srintil menjadi orang dukuh paruk yang paling lama ditahan. Setelah ia dibebaskan, kehidupannya sudah mulai berubah. Ia mulai tertutup dengan orang lain. Pandangan orang lain terhadapnya juga mulai berubah karena identik dengan partai komunis tersebut serta menjadi bekas tahanan. Hingga ia bertemu dengan Bajus, lelaki yang muali dekat dengannya. Dengan ketulusan dan kebaikan bajus Srintil menjadi terbuka dan dekat dengan Bajus. Semakin hari Srintil semakin dekat dengan Bajus dan kehidupan Srintil mulai membaik.
Rasus yang telah lama tidak pulang, akhirnya ia kembali ke dukuh paruk untuk berlibur. Mengetahui hal itu hati Srintil sempat goyah. Ia sebenarnya masih menyimpan rasa terhadap Rasus. Tetapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia juga menyadari bahwa ia sedang dekat dengan Bajus.
Suatu hari Srintil diajak Bajus untuk mengikuti acara tertentu. Ternyata selama ini Bajus telah memiliki rencana jahat terhadap Srintil. Bajus ingin menyerahkan Srintil kepada bosnya sebagai hadiah agar bisnisnya lancar. Srintil sangat terpukul karena ia telah begitu percaya pada Bajus. Namun Bajus justru merupakan lelaki yang jahat. Karena itu, Srintil mengalami gangguan jiwa dan menjadi gila.
Melihat kondisi Srintil yang memrihartinkan, Rasus merasa iba. Ia akhirnya membawa Srintil ke rumah sakit jiwa. Ia juga menyadari bahwa sesungguhnya ia masih mencintai Srintil.

Friday, March 18, 2011


INILAH KAMI .... KUPAT ... KELUARGA ROMBEL EMPAT :p

Sungai Asri Yang Termakan Industri

Beberapa puluh tahun yang lalu desa Kerso kecamatan Kedung kabupaten Jepara memiliki sebuah sungai yang bersih dan indah sebagai tempat warga mengambil air atau sekadar tempat bermain (berenang) anak-anak kecil di siang hari sepulang sekolah. Sungai tersebut mengalir membelah desa yang dapat dikatakan asri kala itu. Muara sungai itu sampai di pantai pesisir Jepara.
Akan tetapi sungai yang mencerminkan keindahan desa kecil di pesisir Jepara itu kini tinggallah sebuah nama dan kenangan para orang tua saja. Kini sungai itu tak mau mengalirkan air yang gemericik kala kemarau datang. Ketika musim hujan melanda, sungai yang dulu membawa duyungan air jernih kini menjadi timbunan air bercampur aduk dengan sampah plastik dan bekas asahan kayu dari industri meubel. Sungguh jauh dari kata asri dan indah.
Semenjak industri meubel merambah dan semakin banyak di desa Kerso kesadaran menjaga lingkungan oleh para penduduk semakin menipis. Penduduk sudah tidak lagi menghiraukan kegiatan seperti kerja bakti kampung setiap jumat pagi karena sudah terlalu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Industri meubel memang sangat ramai dan menjanjikan di kota yang mendapat sebutan kota ukir itu. Tidak aneh jika mayoritas penduduk kabupaten Jepara bekerja sebagai tukang kayu dan industri meubel menjadi industri terbesar di kabupaten kecil tersebut.
Semakin ramainya dunia permeubelan sehingga hampir seluruh penduduk desa Kerso berkecimpung dalam industri tersebut. Dampak positif dari majunya industri meubel ini membuat perekonomian penduduk desa meningkat. Bahkan dalam desa tersebut bisa dikatakan pengangguran mencapai 0,0 %. Namun dampak positif ini juga diiringi dengan dampak negatif yang berpengaruh terhadap lingkungan. Limbah industri meubel yang berupa asahan kayu serta serpihan-serpihan bekas ukiran sering dibuang begitu saja ke selokan dan bahkan dibuang ke sungai yang sebenarnya berperan sebagai pengalir air. Akibatnya limbah tersebut menyumbat aliran air dan menggenang bersama air sungai. Air sungai kemudian semakin kumuh dan ketika hujan tiba, air yang berbaur dengan limbah meubel tersebut semakin menyumbat air yang datang dari selokan dan berakibat air menggenang semakin tinggi. Sampah tersebut belum ditambah sampah-sampah rumah tangga seperti sampah plastik dan sejenisnya.
Sungai yang dulu asri dan sejuk kini tak lagi dapat menghasilkan air yang jernih. Kini sungai tersebut tak lagi menggenangkan air yang bersih tetapi sampah dari limbah meubel dan sampah rumah tangga yang mengisi sungai itu. Ironisnya sungai tersebut sekarang tak bisa lagi menghasilkan air, dalam istilah penduduk sekitar sering disebut asat (sumber air telah mati).
Dalam hal ini, seharusnya kesadaran cinta lingkungan harus ditumbuhkan kembali terhadap penduduk sekitar. Karena sesungguhnya dampak negatif tidak hanya sampai di sini saja. Hal yang paling dikhawatirkan adalah terjadinya banjir ketika musim penghujan datang yang diakibatkan oleh genangan limbah meubel dan sampah rumah tangga yang semakin membukit. Tak berhenti di situ, wabah penyakit juga sangat rawan terjadi pada daerah seperti itu karena lingkungan yang kurang bersih.
Selain menumbuhkan kesadaran terhadap penduduk, sangat perlu adanya ketegasan dari pemerintah desa untuk menggerakkan masyarakat dalam menjaga lingkungan. Pemerintah desa seyogyanya menghimbau, mengarahkan serta menggerakkan penduduk untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tetap asri dengan pelbagai program. Program tersebut bisa berupa kerja bakti seminggu sekali, membersihkan dan mengatur ulang sungai yang sekarang menjadi lumbung sampah bersama-sama penduduk desa, denda terhadap penduduk yang membuang sampah ke dalam sungai maupun selokan, atau dengan hal-hal lain yang mampu memberikan kemajuan terhadap keasrian lingkungan.
Dari penduduk sendiri, seharusnya bisa menyiasati pembuangan limbah meubel serta sampah rumah tangga agar tidak dibuang ke dalam sungai dengan cara membuat sebuah tempat atau lubang kecil di pekarangan belakang rumah. Lalu membakar limbah meubel dan sampah tersebut di dalamnya. Sehingga selokan dan sungai desa senantiasa terjaga kebersihannya.
Kemajuan industri memang sangatlah perlu guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengentaskan kemiskinan serta mengurangi pengangguran. Namun hal itu harus senantiasa diselaraskan dengan penjagaan lingkungan yang baik. Agar kemajuan dari sebuah sisi tidak berpengaruh buruk terhadap sisi lain. Sehingga kehidupan menjadi seimbang. Bukankah sesuatu yang paling indah itu adalah sesuatu yang pas?.

Semarang, 14 Maret 2011.

Oleh Eko Widianto
Penulis adalah mahasiswa jurusan Bahasa dan sastra Indonesia FBS UNNES.